8 November 2013

Foto Jember Backpacker

          Foto sebuah kebiasaan yang sulit di tinggalkan oleh setiap pecinta jalan-jalan, dan ini adalah foto anggota untuk sebuah kenangan pada tempat yang sudah di pijaki.

Ain di Papandayan


Syifa di Curah Macan

Vj Lie di Teluk Ijo

Angga di paltuding-ijen

Qory di Nanggelan

Desa Curah Macan

Kami dengan Warga
        Siapa yang tidak merasa bangga jika nama tempat asalnya adalah nama yang membanggakan. Macan adalah hewan yang dilindungi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Dunia, Macan atau Harimau ini memiliki simbol kekuatan dalam trah suku jawa. Desa ini memiliki nama Curah Macan yang memiliki arti tempat dimana Macan/Harimau itu turun dari rimba.

        Warga desa Curah Macan begitu ramah dengan segala keterbatasan, tidak ada listrik sepanjang hari, tidak ada signal hanphone, dan tidak ada surat tanah hak milik pada setiap bangunan yang mereka diami. Namun dengan segala keterbatasan itu, warga desa masih bisa tersenyum dan menyambut kami dengan ramah dan terbuka. Menganggap kami adalah saudara jauh yang sedang kembali kerumah asal untuk bertemu dan bercengkramah.

        Mayoritas penduduk disini adalah petani dan pekerja dikebun kopi milik Perkebunan Nusantara (PTPN). Aktifitas warga dimulai setelah sholat subuh, ketika kentong dibunyikan oleh mandor yang menjadi penanda warga harus siap-siap untuk pergi kekebun kopi milik negara. Seduhan kopi hitam saat mau berangkat sudah menjadi tradisi disini, pria dan wanita berjalan menuju kebun ketika kopi sudah diminum.

        Para pekerja kebun tidak hanya dari desa Curah Macan saja, namun juga ada yang berasal dari desa Curah Capil dan desa-desa lain disekitarnya. Kami yang ketika pagi mengamati keseharian para penduduk desa merasa nyaman oleh suasana pagi disini, dengan udara sejuk pegunungan dan melihat barisan para pekerja berjalan beriringan dengan saling ngobrol dan tegur sapa. Tradisi yang mulai luntur saat kami berada dikota besar.

        Tidak jauh dari desa curah macan, suguhan padang sabana dengan bukit-bukit amat bagus untuk menjadi tempat camp bersama. Menikamti malam dengan sinar rembulan dan taburan bintang, sepertinya menarik untuk direalisasi dikala libur. Namun tersiar kabar akan ada industri tambang berupa panas bumi di kawasan ini, pengeboran berada tidak jauh dari desa yang berpenduduk sekitar 300KK. Semoga pemerintah lebih mementingkan warga ketimbang exploitasi dengan alasan kesejahtraan tapi hanya menguntungkan investor saja.

Kab. Bondowoso
Kec.Sempol
Desa. Curah Macan
padang sabana



Ranu Kumbolo


Tumpengan
Gunakan Gigi Satu
Nampang nang Kumbolo


Seng penting ASIK

Ngangkring

Masak lek

Gaya ey

Kembali ke pane

to potoan nang pos

Nang Tanjakan Cinta

Pas neng nanggelan

ya gayaan sebelum nyasar

pisssss

persiapan to fotoan

jebret

jebret

Di Pantai Nanggelan