Foto : Dadi Wiryawan |
Social Skills / Sosial Skill atau
keterampilan sosial seringkali diartikan sebagai keterampilan yang
memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi, berhubungan, dan bersosialisasi
dengan orang lain. Akan tetapi kita harus ingat bahwa keterampilan-keterampilan
ini bisa saja memiliki pengertian yang berbeda antara satu kebudayaan dengan
kebudayaan lain.
Seorang Backpacker setidaknya memiliki skil ini. Sebab, ketika kita melakukan sebuah perjalanan, kita akan bertemu dengan berbagai orang dengan karakter masing-masing. Dan social skill adalah kunci untuk kita bisa mendapatkan informasi juga mengenal tempat yang kita tuju.
Jika kita melihat kembali Sejarah Backpacker.
Seorang yang datang ketempat baru sangatlah butuh pendekatan pada penduduk sekitar, karen social skill lebih dari sebuah GPS yang hanya bisa menuntun kita ketempat tujuan tanpa kita paham Budaya, Kesnian, dan Adat tempat yang kita tuju.
Bentuk-bentuk komunikasi ini kerap menjadi alat bagi orang lain dalam menentukan status seseorang lainnya, mempertimbangkan apakah orang tersebut merupakan teman atau orang yang baru di kenal.
Seorang Backpacker setidaknya memiliki skil ini. Sebab, ketika kita melakukan sebuah perjalanan, kita akan bertemu dengan berbagai orang dengan karakter masing-masing. Dan social skill adalah kunci untuk kita bisa mendapatkan informasi juga mengenal tempat yang kita tuju.
Jika kita melihat kembali Sejarah Backpacker.
Seorang yang datang ketempat baru sangatlah butuh pendekatan pada penduduk sekitar, karen social skill lebih dari sebuah GPS yang hanya bisa menuntun kita ketempat tujuan tanpa kita paham Budaya, Kesnian, dan Adat tempat yang kita tuju.
Bentuk-bentuk komunikasi ini kerap menjadi alat bagi orang lain dalam menentukan status seseorang lainnya, mempertimbangkan apakah orang tersebut merupakan teman atau orang yang baru di kenal.
Social skills mencakup bentuk komunikasi verbal maupun
nonverbal.
Keterampilan verbal antara lain kemampuan untuk menentukan hal-hal yang tepat untuk dikatakan di waktu yang tepat pula, mampu berkomunikasi dengan cara yang memikat, Pinta memilih topik bahasan dan mampu berbicara dengan cara yang terdidik namun tetap bisa dipahami oleh akal sehat. Dengan kata lain, social skills bisa ditentukan melalui apa yang dikatakannya, kapan dia mengatakannya, dan bagaimana cara dia mengatakannya.
Keterampilan verbal antara lain kemampuan untuk menentukan hal-hal yang tepat untuk dikatakan di waktu yang tepat pula, mampu berkomunikasi dengan cara yang memikat, Pinta memilih topik bahasan dan mampu berbicara dengan cara yang terdidik namun tetap bisa dipahami oleh akal sehat. Dengan kata lain, social skills bisa ditentukan melalui apa yang dikatakannya, kapan dia mengatakannya, dan bagaimana cara dia mengatakannya.
Keterampilan verbal yang buruk bisa diartikan sebagai
memiliki suara yang monoton, mengatakan hal-hal yang salah, berbicara terlalu
pelan sehingga sulit terdengar atau terlalu keras sehingga terasa mengganggu,
atau berbicara mengenai topik yang membosankan. Orang yang hanya bisa
berkata-kata tentang satu topik saja juga akan dipandang sebagai seseorang yang
memiliki social skills yang buruk. Dengan demikian, cara
penangkapan suara pembicara bisa membuat seseorang membuat penilaian singkat
mengenai pembicara itu, walaupun seringkali penilaian itu keliru.
Aspek
social skills lainnya adalah nonverbal. Bahasa tubuh, berdiri tegak, melakukan
kontak mata, menampilkan gestur yang tepat, mencondongkan tubuh ke arah orang
yang sedang berbicara, mengeluarkan senyum yang tepat, dan tetap memperlihatkan
gerak tubuh yang terbuka bisa dianggap sebagai keterampilan nonverbal yang
baik.
Harus diingat bahasa tubuh kita juga bisa di bilang keterlaluan jika kita tidak menjaga sopan santun.
Selain
itu, orang yang memiliki keterampilan sosial yang baik juga merupakan seorang
pendengar yang baik. Menganggukkan kepala, kadang-kadang mengeluarkan
celetukan, dan memperhatikan komunikasi orang lain juga hal yang berharga.
Orang tidak hanya sekedar ingin menjadi sasaran berbicara, tapi juga ingin
diajak berbincang-bincang. Adanya perasaan bahwa kedua komunikator mengambil
bagian yang sama dalam sebuah percakapan memperlihatkan adanya social skills
yang mahir.
Lawan dari
social skills adalah social ineptitude, yakni sebuah ketidakmampuan dalam
menggunakan elemen-elemen komunikasi yang seharusnya bisa membuat seseorang
menjadi seorang komunikator yang baik.
Meskipun
social skills bisa dipelajari, beberapa orang tampaknya sudah terlahir dengan
bakat social skills yang baik. Sementara orang lainnya bisa kelihatan berjuang
habis-habisan karena ketidakmampuan berkomunikasi. Meskipun banyak
yang akhirnya bisa mengalahkan kecemasan sosial, orang-orang yang terbentur
gangguan berbahasa seringkali harus mengalami perjuangan berat dalam menjalin
sebuah hubungan dan akan terbiasa dinilai melalui kualitas dalam diri mereka
ketimbang kemampuan mereka yang diartikan oleh kebudayaan mereka sendiri
sebagai social skills.
Malu bertanya Sesat di jalan, mungkin ini pepatah yang tepat untuk menggambarkan tentang Social Skill yang kita bahas di atas.
Tanpa keterampilan bersosial liburan kita hanyalah liburan biasa tak lebih dari sekedar jalan-jalan dan menikmati pemandangan. Social skill juga bisa menentukan kita bisa bertahan diperjalanan atau tidak, karna mungkin saja dengan kita pandai berkomunikasi dan melakukan pendekatan pada penduduk, kita bisa menumpang dan tanpa harus mengeluarkan uang untuk menginap.
Salam Ransel
Malu bertanya Sesat di jalan, mungkin ini pepatah yang tepat untuk menggambarkan tentang Social Skill yang kita bahas di atas.
Tanpa keterampilan bersosial liburan kita hanyalah liburan biasa tak lebih dari sekedar jalan-jalan dan menikmati pemandangan. Social skill juga bisa menentukan kita bisa bertahan diperjalanan atau tidak, karna mungkin saja dengan kita pandai berkomunikasi dan melakukan pendekatan pada penduduk, kita bisa menumpang dan tanpa harus mengeluarkan uang untuk menginap.
Salam Ransel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar